Akar akar Demokrasi Indonesia
AKAR-AKAR DEMOKRASI
DI INDONESIA
Demokrasi berawal dari kata demos dan kratos yang memiliki makna pemerintahan dari rakyat. Abraham Lincoln mengatakan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam sistem demokrasi kedaulatan tertinggi berada ditangan rakyat. Rakyat diwakili oleh wakil wakil rakyat sehingga dapat disebut sebagai demokrasi perwakilan.
Demokratis pertama kali muncul di Yunani Kuno. Sistem demokrasi yang terdapat di
Negara kota masa Yunani Kuno abad ke-6 sampai abad ke-3 SM merupakan demokrasi langsung dimana hak untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga berdasarkan prosedur mayoritas. Berdasarkan UUD 1945, sistem yang dianut oleh Indonesia adalah demokrasi. Perkembangan demokrasi tidak terlepas dari perjuangan bangsa. Jauh sebelum kemerdekaan kehidupan yang demokratis telah dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari, hal ini terlihat dari munculnya berbagai perkumpulan dan perserikatan pada masa pergerakan.
Pada masa kolonial Belanda, praktik demokrasi di Indonesia dalam bidang pemerintahan baru diterapkan secara terbatas pada tahun 1918 dengan dibentuknya Volksraad. Wewenang dalam Volksraad sangat terbatas. Keanggotaan Volksraad pun didasarkan pada penunjukkan Gubernur Jenderal bukan atas pilihan rakyat.
Keanggotaan Volksraad banyak banyak didominasi oleh wakil-wakil dari bangsa Eropa walaupun penduduk pribumi juga dilibatkan. Volksraad sengaja didirikan, bukan sebagai parlemen perwakilan rakyat Indonesia melainkan hanya sebagai penasihat Gubernur Jenderal Hindia-Belanda. Akan tetapi, beberapa aktivis pergerakan nasional memanfaatkan Volksraadsebagai wadah perjuangan untuk membela kepentingan rakyat Indonesia dan perjuangan bagi kemerdekaan Indonesia. Bahkan salah satu organisasi pergerakan nasional yang berhaluan kooperatif membentuk satu kesatuan aksi di volksraad yang disebut Fraksi Nasional yang didirikan tanggal 27 Januari 1930 berdasarkan ide Muhammad Husni Thamrin ketua perkumpulam kaum Betawi.
Pada 15 Juli 1936 diajukan sebuah petisi yang dinamakan petisi Soetardjo yang isinya mengusulkan kemerdekaan bagi Indonesia namun ditolak oleh pemerintah Belanda.
Dalam Volksraad praktik demokrasi yang dikembangkan oleh Soetardjo, M.H. Tamrin, dkk mampu mendorong perkembangan demokrasi di Indonesia menjelang runtuhnya Hindia Belanda. Beralihnya kekuasaan dari Belanda ke Jepang menyebabkan bangsa Indonesia
sulit mengembangkan pemikiran maupun praktik demokrasi.
Salah satu tonggak demokrasi di Indonesia muncul pada kongres pemuda kedua yang membuahkan hasil kesepakatan seluruh komponen pemuda Indonesia yang menyatakan untuk bersatu yang dikenal Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah salah satu kejadian penting dalam pergerakan untuk kemerdekaan Indonesia. Sumpah atau ikrar sejumlah pemuda inilah yang menjadi penyemangat bangsa demi cita-cita berdirinya negara Indonesia. Para pemuda di masa itu sadar bahwa pergerakan organisasi yang bersifat kedaerahan tidak pernah memberikan hasil berarti untuk kemerdekaan Indonesia karena pergerakan seperti itu sangat mudah dipatahkan oleh penjajah Belanda. Oleh sebab itulah organisasi-organisasi pemuda ini sepakat untuk melebur menjadi satu dan membuat pergerakan secara serentak untuk melawan penjajah. Dari kesepakatan inilah para
pemuda ini sepakat untuk mengadakan kongres pemuda. Kongres ini bertujuan untuk menyatukan organisasi-organisasi yang pada saat itu terpecah belah. Kongres pemuda diadakan sebanyak dua kali, yakni Kongres Pemuda 1 yang berlangsung pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926. Sedangkan Kongres Pemuda Kedua diadakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.
Ada tiga rapat yang dihadiri oleh para pemuda di Kongres Pemuda Kedua ini. Rapat pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), hari Sabtu, 27 Oktober 1928. Rapat dibuka oleh Ketua PPPI, Soegondo Djojopoespito. Dalam sambutannya, Soegondo mengatakan bahwa ia sangat mengharapkan kongres ini bisa memperkuat semangat persatuan yang ada di dalam hati para pemuda peserta kongres, dan seluruh Indonesia nantinya. Ia melanjutkan dengan menjelaskan lima factor yang bisa membuat persatuan Indonesia menjadi lebih kuat, yakni sejarah, Bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan yang kuat.
Rapat kedua bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop di tanggal 28 Oktober 1928.
Rapat kedua ini banyak membahas seputar pendidikan. Di hari kedua ini yang jadi pembicara adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kedua pembicara ini memiliki pendapat bahwa anak-anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu mereka juga mengetengahkan pentingnya keseimbangan antara pendidikan sekolah dan di rumah.
Rapat ketiga, sekaligus menutup kongres mengambil tempat di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Di sini Sunario yang menjadi pembicara memberikan penjelasan akan pentingnya nasionalisme dan demokrasi mengiringi gerakan kepanduan. Ramelan yang ikut menjadi pembicara di rapat ketiga ini mengatakan bahwa gerakan kepanduan tidak boleh dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan yang ditanamkan sejak dini pada anak-anak bisa mendidik mereka untuk menjadi disiplin dan mandiri. Kedua hal tersebut sangatlah dibutuhkan dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang benar di bawah ini !
1. Negara yang mempelopori munculnya paham demokrasi, adalah ...
A. Indonesia
B. Inggris
C. Perancis
D. Yunani
E. Italia
2. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri paham demokrasi adalah ...
A. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat
B. Menjalankan Konstitusi
C. Adanya Perwakilan Rakyat
D. Adanya Sistem Kepartaian
E. Digunakannya keputusan pemerintah
3. Perhatikan kasus-kasus di bawah ini !
1) Penyelenggaraan irigasi, pengairan hanya diperuntukkan bagi perkebunan-
perkebunan milik Belanda.
2) Penyelenggaraan pendidikan, dibagi menjadi dua golongan. Pertama golongan
anak-anak pegawai negeri, bangsawan dan orang-orang yang mampu. Kedua,
adalah golongan untuk rakyat biasa yang hanya diberi pelajaran membaca dan
menulis tingkat dasar yang setingkat dengan sekolah dasar kelas 2 (dua).
3) Perpindahan penduduk dari Jawa yang dipindahkan ke luar Jawa dengan
tujuan perkebunan-perkebunan Belanda dan swasta asing. Rakyat yang
mengikuti program ini akhirnya dijadikan sebagai kuli kontrak
Dari kasus-kasus di atas kita bisa melihat pelanggaran yang dilakukan oleh
pemerintah Kolonial Belanda pada masa ...
A. Politik Pintu Terbuka
B. Politik Tanam Paksa
C. Politik Ekonomi Liberal
D. Politik Etis
E. Politik Monopoli Perdagangan
4. Salah satu ciri pergerakan nasional yang bersifat kooperatif sehubungan dengan
dibentuknya Volksraad oleh pemerintah kolonial Belanda adalah ...
A. menolak menjadi anggota Volksraad
B. ikut duduk sebagai anggota Volksraad
C. mendengarkan usulan anggota Volksraad
D. tidak mengikuti rapat anggota Volksraad
E. tidak setuju atas berdirinya Volksraad
5. Dengan adanya sumpah pemuda, setiap organisasi kedaerahan secara konsekuen
meleburkan diri ke dalam wadah yang telah disepakati bersama yaitu ...
A. Pemuda Indonesia Bersatu
B. Indonesia Merdeka
C. Bersatulah Pemuda Indonesia
D. Pemuda Indonesia
E. Indonesia Muda
6. Sumpah Pemuda memiliki arti penting bagi seluruh rakyat Indonesia baik pada
masa itu maupun masa kini. Makna Sumpah Pemuda bagi para pemuda pada saat
ini adalah ...
A. merupakan pendobrak lahirnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa
B. sumpah pemuda merupakan sejarah awal lahirnya persatuan bangsa
C. merupakan tonggak sejarah yang malahirkan semangat nasionalisme
D. berloma-lomba untuk meningkatkan kesadaran berbuat yang lebaih baik
E. menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia
Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban Ya atau Tidak , dengan jujur dan bertanggungjawab!
1. Apakah Kalian mampu menjelaskan makna demokrasi yang sebenarnya?
2. Apakah Kalian mampu menghubungkan akar-akar demokrasi di Indonesia?
3. Apakah Kalian dapat menerapkan nilai nilai demokrasi dalam kehidupan sehari hari?
Silahkan jawab Latihan Soal dan Penilaian Diri di kolom komentar blogger ini ...
👇👇👇
Komentar
Posting Komentar