INTERAKSI DESA DAN KOTA DALAM PEMERATAAN PEMBANGUNAN
Wilayah desa dan kota pada dasarnya merupakan interaksi wilayah yang saling berkaitan da saling mempengaruhi dari segi ekonomi, sosial, politik, dan budaya, serta lingkungan.
1. Faktor yang Mempengarhi Interaksi Desa Kota dan Dampaknya.
Interaksi menggambarkan proses saling mempengaruhi baik aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Interaksi antara desa dan kota terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan dan potensi yang ada di kota dan desa.
Faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota terbagi dua yaitu, faktor pendorong dan faktor penarik.
Interaksi merupakan kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih yang menimbulkan sesuatu kenyataan yang baru dalam wujud tertentu. Perkembangan dan pertumbuhan desa yang pesat perluasan jaringan jalan desa-desa, dan kebutuhan desa-kota telah memicu interaksi secara efektif dan efisien.
Perkembangan dan pertumbuhan suatu daerah berkaitan erat dengan interaksi dua wilayah atau lebih. Interaksi tersebut akan menimbulkan suatu tatanan baru yang dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, pemusatan pebanguan di wilayah perkotaan, juga jaringan transportasi.
Interaksi ini terjadi karena adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa dan kota.
Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis dan cara pengelolaannya.
Peran desa dalam pembangunan adalah sebagai berikut:
1) sebagai penghasil bahan baku untuk kegiatan di kota
2) sebagai penyedia tenaga kerja yang dibutuhkan di kota
3) menjadi destinasi tujuan pemasaran hasil produksi industri di kota
4) sebagai tempat tujuan untuk wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat kota
Peran kota dalam pembangunan adalah:
1) sebagai pusat pendidikan yang dibutuhkan masyarakat desa
2) sebagai pemasok barang-barang industri yang dibutuhkan di desa
3) sebagai pusat pemerintahan, berbagai kebijakan yang diambil dapat mempengaruhi pembangunan desa
4) sebagai pusat informasi dan perkembangan teknologi yang hasilnya dibutuhkan oleh desa.
2. Pembangunan Kota dan Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan merupakan sebuah konsekuensi atau akibat dari adanya perkembangan suatu kota. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah kota membutuhkan lahan yang sangat luas, sementara ketersediaan lahan jumlahnya tetap. Hal ini tentu berdampak pada daerah pinggiran yang sebagian besar berfungsi sebagai lahan
pertanian kemudian berubah menjadi nonpertanian.
Alih fungsi lahan dilakukan atas kehendak manusia. Namun dasar pengambilan keputusan tersebut harus dipikirkan secara matang dan mempertimbangkan banyak hal sebab alih fungi lahan yang tidak sesua dengan perutukannya dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Jika masih terdapat lahan di kota yang masih bisa dikembangkan, maka lebih baik jika lahan tersebut dikembangkan secara optimal. Namun, jika sudah tidak ada lagi lahan yang bisa dikembangkan, maka akan mengintervensi lahan pinggiran.
Komentar
Posting Komentar